Kurangnya Minat Literasi Membaca Pada Generasi- Z
Membaca memiliki manfaat yang banyak,yaitu antara lain, meningkatkan pengetahuan, memperluas kosakata, meningkatkan daya ingat, melatih konsentrasi, dan merangsang kreatifitas. Selain itu pula, membaca dapat mengurangi stress, menjaga kesehatan mental, dan meningkatkan kemampuan berempati.
langkah-langkah seperti penguatan kurikulum pendidikan, dorongan terhadap program literasi,
peningkatan dan penyebaran akses ke perpustakaan, serta penyelenggaraan seminar tentang
pentingnya pengembangan literasi digital. Semua tindakan ini dirancang untuk memberikan
arahan yang lebih jelas dan tujuan yang terdefinisi bagi generasi muda yang sering disebut
sebagai bonus demografi. Hal ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk tumbuh dan
berkembang lebih lanjut, memberikan manfaat yang lebih besar, tidak hanya untuk diri mereka
sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitarnya. Dengan memastikan bahwa generasi muda
memiliki tujuan yang jelas dan keinginan untuk berkembang, kita dapat memastikan bahwa
mereka tidak hanya aktif secara pribadi tetapi juga memberikan dampak positif pada
masyarakat sekitar.
Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012, Mereka generasi yang mulai memasuki usia dewasa saat ini. Generasi Z tumbuh dalam lingkungan yang selalu terhubung dengan teknologi. Di era yang serba digital saat ini, tentu untuk mendapatkan akses informasi sangat mudah melalui internet. Namun, sayangnya hal itu menjadi mengkhawatirkan sebab kemudahan akses informasi tersebut ternyata membawa dampak negatif terhadap menurunnya minat literasi di kalangan Generasi Z.
Generasi Z adalah harapan untuk meneruskan dan menjaga keberlangsungan bangsa. Namun, dengan rendahnya kemampuan literasi Generasi Z, dikhawatirkan Indonesia tidak dapat bersaing dengan perubahan zaman. Rendahnya kemampuan literasi bisa disebabkan dua hal yaitu belum kuatnya pendidikan literasi di insitusi pendidikan dan lingkungan yang tidak mendukung peningkatan literasi.
Generasi Z yang cenderung rendah minat dalam literasi akan sulit dalam memahami informasi yang baik, tidak berpikir secara kritis dan logis, dan tidak dapat menyelesaikan suatu masalah dengan baik. Menurunnya minat literasi di kalangan Generasi Z membawa dampak yang siginifikan terhadap pemahaman literatur dan kemampuan membaca. Oleh karena itu, perlu adanya upaya meningkatkan minat baca dan budaya literasi terutama di kalangan Generasi Z.
Turunnya minat literasi menjadi tantangan bersama yang membutuhkan solusi yang tepat untuk meningkatkan tingkat literasi di kalangan Generasi Z. Rendahnya minat literasi sudah sepatutnya menjadi perhatian khusus bagi masyarakat maupun pemerintah.
Menurut data UNESCO, minat literasi masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan hanya pada angka 0,001%, artinya dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang memiliki minat literasi. Turunnya minat literasi juga disebabkan para Generasi Z cenderung lebih tertarik pada konten visual seperti gambar atau video pada aplikasi TikTok atau Youtube daripada buku yang memiliki bacaan dan teks yang panjang.
Penulis menegaskan untuk para Generasi Z untuk memulai membiasakan membaca yaitu dengan menyisihkan waktu untuk membaca buku. Ia juga menyarankan untuk para Generasi Z mengikuti komunitas membaca atau mulai membaca artikel pendek atau blog sebelum beralih buku yang memiliki bacaan yang panjang dan membutuhkan waktu membaca yang lebih lama.
Menurunnya tingkat literasi di kalangan generasi Z merupakan sebuah ancaman serius bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya bersama dari semua pihak untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi di kalangan generasi muda. Dengan literasi yang baik, generasi Z akan mampu menjadi generasi yang cerdas, kritis, dan kreatif, serta mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih gemilang.
Pemerintah memegang peranan yang sangat krusial dalam pembentukan dan kemajuan
individu, khususnya generasi muda yang dikenal sebagai generasi Zelenial. Hal ini mencakuplangkah-langkah seperti penguatan kurikulum pendidikan, dorongan terhadap program literasi,
peningkatan dan penyebaran akses ke perpustakaan, serta penyelenggaraan seminar tentang
pentingnya pengembangan literasi digital. Semua tindakan ini dirancang untuk memberikan
arahan yang lebih jelas dan tujuan yang terdefinisi bagi generasi muda yang sering disebut
sebagai bonus demografi. Hal ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk tumbuh dan
berkembang lebih lanjut, memberikan manfaat yang lebih besar, tidak hanya untuk diri mereka
sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitarnya. Dengan memastikan bahwa generasi muda
memiliki tujuan yang jelas dan keinginan untuk berkembang, kita dapat memastikan bahwa
mereka tidak hanya aktif secara pribadi tetapi juga memberikan dampak positif pada
masyarakat sekitar.
Dengan demikian, literasi tidak hanya membaca tetapi literasi bisa menjadi faktor untuk menambah pengetahuan dan wawasan, meningkatkan kecerdasan generasi muda serta meningkatkan kualitas peradaban bangsa. Literasi dapat membantu untuk menemukan informasi yang dibutuhkan secara mudah, cepat dan relevan. Meningkatnya minat literasi pada Generasi Z dapat membantu para Generasi Z membedakan informasi yang benar dan tidak benar akan informasi yang sedang berkembang saat ini.
Comments
Post a Comment